Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. (Zug, 1993).
Semua amphibi adalah karnivora,makanannya terutama terdiri dari arthopoda, cacing dan larva serangga untuk jenis kecil, untuk yang lebih besar dapat memakan binatang yang lebih kecil seperti ikan kecil, udang, katak kecil, bahkan kadal kecil ataupun ular kecil. Amfibi tidak memiliki alat fisik untuk mempertahankan diri seperti taring dan cakar, sebagian besar untuk jenis katak mengandalkan kaki belakangnya untuk melompat dan menghindari bahaya, alat pertahanan lain yang cukup efektif adalah kulitnya yang beracun (Anton, 2009).
Katak ialah sejenis hewan amfibia dalam susunan Anura (bermaksud "tidak berekor", dari bahasa Greek: an-, tanpa + oura, ekor), dahulunya digelar Salientia (bahasa Latin "melompat"). Katak dewasa bercirikan kaki belakang yang panjang, badan yang pendek, jari berselaput, jongang dan ketiadaan ekor. Kebanyakan katak menjalani hidup mata jongang, tetapi juga mudah bergerak di daratan dengan melompat atau memanjat. Katak biasanya bertelur di lopak, kolam atau tasik; dan larvanya, yaitu berudu, berinsang dan bertumbuh dalam air. Katak dewasa merupakan hewan yang gemar memakan hewan (terutamanya serangga), annelid dan gastropod. Katak paling dikenali dengan bunyi menguaknya yang boleh kedengaran tanpa kira siang atau malam, terutamanya ketika musim mengawan (Anton, 2009).
Katak boleh didapati dari kawasan tropika ke subartik, tetapi kebanyakan spesis katak terdapat di hutan hujan tropika. Katak merupakan antara kumpulan vertebrata yang paling banyak kepelbagaian, merangkumi lebih 5,000 spesis yang dikenali. Namun begitu, populasi spesis katak tertentu kian merosot. Katak dan kodok sering dibedakan berdasarkan wajahnya yang disebabkan penyesuaian yang tertumpu kepada persekitaran kering di kalangan hewan yang bergelar kodok; bagaimanapun, pembedaan ini tiada dasar taksonominya. Satu-satunya famili yang diberi nama "kodok" secara eksklusif ialah Bufonidae, tetapi banyak spesis dari famili lain turut dipanggil "kodok," dan spesis di bawah genus kodok Atelopus digelar "katak badut" (Anton, 2009).
No comments:
Post a Comment